Senin, 25 Januari 2021

Perjalanan Wanita Untuk Mau Ditata dan Menata



Perjalanan mendadak ini disponsori oleh teman-teman yang begitu baik, yang selalu mendukungku dalam segala situasiku. Pernah bilang udah ga mau kemana-mana lagi, ga mau pergi-pergi jauh lagi, tetapi selalu ada saja hal yang membuatku akhirnya melakukan perjalanan kembali. Padahal masih di masa Pandemi. Kebaikan Semesta pula yang memberiku tetap sehat saat pergi dan kembali. 


Berbicara tentang perempuan dengan segala kesibukannya, seperti kawanku ini yang sibuk bekerja dan membagi waktunya untuk keluarga terkadang tidaklah mudah. Adalah dilema ketika dihadapkan pada sebuah pilihan, tetap di rumah ataukah bekerja di luar rumah. Apapun itu, tak mengurangi kodratmu sebagai seorang perempuan. Mau bekerja atau menjadi Ibu rumah tangga, sama-sama tak mengurangi kadar dirimu sebagai seorang wanita. Bedanya terletak pada konsekuensi yang masing-masing harus diterima. Mungkin, kau ingin diam saja di rumah, mengurus segalanya dari rumah, namun terkadang kenyataan tak memberimu pilihan hingga mau tidak mau kau harus bekerja di luar rumah. 


Menjadi seorang perempuan tidaklah mudah, apalagi saat harus menempatkan posisi sebagai Ibu, Istri sekaligus sebagai karyawan dalam sebuah perusahaan. Membagi waktu antara rumah dan kantor menjadi hal yang benar-benar harus dipertimbangkan. Terlalu banyak kerja, terlalu sedikit waktu bersama keluarga. Namun, perempuan selalu bisa punya strategi untuk dapat meraih keduanya. Membangun komunikasi, Bijak dalam membagi waktu dan Menentukan prioritas keluarga di atas segalanya merupakan kunci untuk selalu mendapat simpati sebagai Ibu dan Istri. Begitulah kira-kira yang sering dihadapi perempuan yang sudah berkeluarga. 

Kalau dalam falsafah Jawa, perempuan = wanita (baca wanito) yang berasal dari kata wani (yang artinya berani) dan tata (yang artinya teratur) Dalam pengertian Jawa memiliki dua pengertian,

- pertama, wanita = wani di tata yang artinya berani untuk diatur

- kedua, wanita = wani nata yang artinya berani untuk mengatur.

Dalam pengertian yang kedua inilah, menjadi perempuan perlu pendidikan yang tinggi agar mampu memerankan perannya dalam banyak hal. 


Terima kasih sudah bercerita, perjalanan ini belum selesai, masih banyak cerita-cerita dari perempuan yang aku jumpai dalam setiap perjalanan kali ini. Semoga sebagai seorang perempuan, kita dapat terus saling menopang dan menginspirasi. 


#PerempuanBercerita #LadiesArtVenture #PerempuanMenulis


EmoticonEmoticon