Yogyakarta pagi ini cukup menawan. Tinggal di pinggiran kota Yogyakarta memang menjadi pilihan yang tepat. Kalasan, merupakan daerah pinggiran yang asyik. Karena terletak diantara beberapa tempat wisata. Salah satunya wisata Candi. Pagi ini aku memilih bersepeda santai menuju Candi Sambisari dekat rumah. Candi Sambisari terletak di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Cukup dekat dengan rumahku yang masih tetangga desa. Dengan bersepeda santai sambil menikmati suasana alam pagi hari yang menyejukan ku kayuh sepeda perlahan menyusuri jalan desa, lengkap dengan sawah nan hijau di sepanjang perjalanan. Meski Kalasan sudah padat dengan perumahan namun masih terdapat petak-petak sawah yang tetap terawat dan terjaga. Aku juga melewati kolam-kolam ikan milik warga, sesekali aku berhenti dan melihat ada begitu banyak ikan. Untuk sampai di kawasan Candi Sambisari aku juga melewati Candi Kalasan, namun aku tidak singgah, hanya lewat jalan masuk menuju Candi Kalasan. Kurang lebih 1,5 jam kemudian aku tiba di parkiran Candi Sambisari. Cukup lama karena memang santai menikmati setiap perjalanannya.
Candi Sambisari merupakan Candi Hindu yang dibangun sekitar abad ke-9. Candi Sambisari sempat terkubur vulkanik Gunung Merapi, dan untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1996 oleh seorang petani. Candi Sambisari nampak anggun dan megah dari bawah tanah. Untuk menuju Candi, kita perlu menuruni puluhan anak tangga. Masih asri dan indah, sehingga cocok untuk berwisata bersama keluarga, baik di pagi hari maupun menikmati senja di kala sore. Candi Sambisari buka setiap hari, mulai pukul 09.00 wib sampai 17.00 wib. Akan ada petugas yang membunyikan lonceng sebagai pertanda kalau gerbang Candi akan ditutup. Bangunan Candi Sambisari terdiri dari Candi induk dan 3 Candi Pewara, yang dikelilingi dua pagar batu secara berlapis. Untuk masuk ke area Candi, kita dapat melalui empat pintu di sisi yang berlainan. Menarik bukan? Kita juga dapat bersantai sambil menikmati bekal yang kita sudah siapkan dari rumah. Terdapat beberapa gazebo untuk bersantai sambil menikmati susana sekitar Candi Sambisari dari atas. Buat yang tidak sempat membawa bekal, bisa singgah untuk makan siang bersama keluarga dengan menu soto. Yup, soto bathok yang melegenda ada di dekat area Candi Sambisari. Tepatnya di sebelah utara. Cukup dekat, hanya perlu waktu kurang dari sepuluh menit untuk sampai. Hanya saja, soto bathok cocok dinikmati di pagi atau siang hari. Dan menjelang sore, biasanya sudah sold out, laris terjual. Hanya dengan lima ribu rupiah saja kita bisa menikmati satu porsi soto bathok, yang disajikan tentunya dengan bathok. Mungil memang, bagiku cukup. Menu yang lain adalah tempe garit yang renyah dan gurih, merupakan lauk yang serasi bersanding dengan soto bathok yang sedap dan segar. Lezat! Dijamin kamu bakal ketagihan.
Banyak tempat wisata menarik, namun bagiku berwisata tak selalu harus ke tempat yang jauh. Kenali sekitar dan kamu akan melihat banyak keindahan yang menawan. Persawahan di desa sebelah Candi Sambisari juga menarik. Karena kedamaian dan kesejukan yang tercipta. Begitu juga dengan keramahan setiap warganya, akan menjadi pengalaman tersendiri buat kita yang suka berkenalan dan menyapa.
Nah, ku akhiri perjalanan pagiku dengan bersepeda santai, disebuah gubuk di tepi sawah seorang petani sambil berbincang tentang kehidupan.
EmoticonEmoticon